My Statistics

Rabu, 23 Mei 2012
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa hal mengenai permainan Tic Tac Toe, mengingat ketika saya melakukan pembuatan aplikasi dengan menggunakan software "Strawberry Prolog" dengan permainan yang sederhana seperti Tic Tac Toe ini.


Sebelumnya saya ingin menjelaskan awal mula permainan Tic Tac Toe.
Game Tic Tac Toe lebih dikenal sebagai permainan catur jawa jika di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan permainan ini, Tic Tac Toe ada yang ada dalam bentuk tiga dimensi. Sebagian dari kita pasti mengenal permainan Tic Tac Toe. Permainan ini sangat unik karena menggunakan papan dengan grid 3×3 yang dimainkan oleh dua orang pemain dan para pemain bermain dengan menggunakan bidak berbentuk “X” atau “O” membentuk satu barisan untuk memenangkan permainan. Permainan ini sangat diminati banyak orang di seluruh penjuruh dunia, bahkan dengan kepopulerannya di banyak negara memberikan nama unik seperti nama tit-tat-toe,Naughts and crosses,Exy-Ozys,Xsie-Osies,serta X’s and O’s.


Menurut sejarah Tic Tac Toe berasal dari Kekaisaran Romawi sekitar abad pertama sebelum masehi. Masyarakat setempat menyebutnya Terni Lapili. Permainan ini sama seperti yang kita temukan di zaman sekarang yang dimainkan oleh dua orang pemain dengan menggunakan tiga bidak, pemain harus membentuk satu barisan dengan bidak-bidak yang dimiiki di lembar kertas papirus. Namun ada informasi lain, menurut Claudia Zaslavsky dalam buku Tic Tac Toe: And Other Three-In-A Row Games from Ancient Egypt to the Modern Computer, Tic-Tac-Toe berasa Mesir kuno. Namun bagaimana permainan ini mulai disebut dengan nama Tic Tac Toe? Pada tahun 1884, anak-anak bermain di sebuah batu tulis dimana mereka menutup mata sambil mencoretkan batu dengan dua simbol "X" dan "O" membentuk satu barisan namun disertai suara tic dan tac dari anak-anak. Pada tahun 1952, Tic Tac Toe mulai marak diminati karena untuk pertama masuk ke dunia video game OXO (or Noughts and Crosses) untuk komputer EDSAC. Pemain bisa memainkan Tic-Tac-Toe dengan melawan komputer bahkan dapat multyplay melawan manusia. Pada tahun 1975, Tic Tac Toe juga digunakan oleh siswa MIT untuk menunjukkan kekuatan komputasi dari elemen Tinkertoy yang saat ini dipamerkan di Museum of Science, Boston .


Kemudian, akan saya jelaskan algoritma dari permainan ini.
Dari analisis saya ketika membuat aplikasi permainan Tic Tac Toe 12X12 waktu itu, permainan ini menggunakan prinsip algoritma minimax. Dalam program Tic Tac Toe akan digunakan algoritma minimax permainan tic-tac-toe ini mempunyai lebih sedikit kemungkinan solusi, sehingga kita akan mempunyai cukup komputasi untuk memainkan setiap kombinasi langkah dari setiap posisi dan kondisi.Namun hal ini dapat dihindari dengan membatasi sejauh mana komputer akan menganalisis hasil dari langkahlangkah yang mungkin (menentukan kedalaman pohon).Tetapi dengan hal ini, kita harus menambah kedalaman pohon tersebut setiap langkahnya agar kedalaman pohon pada state tersebut sama dengan state sebelumnya.
Pemakaian algoritma umum diatas untuk permainan tic- tac-toe adalah sebagai berikut :
IF ada langkah kemenangan THEN pilih langkah tersebut.
ELSE IF lawan mempunyai 2 spot terisi dalam satu garis dengan spot ketiga masih kosong THEN tutup langkah tersebut (isi spot kosong ketiga tersebut).
ELSE melangkah ke state yang mempunyai kemungkinan menang tertinggi (berdasarkan nilai heuristic yang dibangkitkan). 

Dari Algoritma permainan di atas menunjukkan bahwa permainan ini membutuhkan strategi untuk pemainnya, dan dari penjelasan di atas juga menjelaskan bahwa permainan ini mengandung unsur dalam kecerdasan buatan.


glosarium     : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13467337