My Statistics

Sabtu, 26 November 2011
Desain pemodelan grafik merupakan suatu bidang dalam ilmu komputer dan grafis dimana terdapat obyek agar terlihat lebih hidup. Hal ini akan membantu pengguna atau user dan programmer juga untuk mengembangkan suatu objek tersebut ke dalam suatu aplikasi dimana pengguna akhir atau end user dapat melihat sisi lain objek tersebut menjadi lebih menarik. Tidak hanya dalam objek yang statis, akan tetapi juga ada objek yang dapat dibuat secara dinamis atau bergerak sesuai dengan program yang dibuat, ada yang berbentuk dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D Modelling). Untuk implementasinya juga ada yang berbentuk suatu presentasi grafis, game 2D, dan game 3D. Pertanyaanya sekarang adalah bagaimana sang pembuat program membuatnya semenarik mungkin agar para end user dapat nyaman menggunakannya. Hal tersebut yang dipikirkan oleh seorang programmer agar mereka berusaha sesuai dengan tuntutan pemakai.

Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan manipulasi model.

Mendeskripsikan obyek, adalah dimana terdapat sebuah obyek nyata yang nantinya akan diimplementasikan dan di representasikan ke dalam suatu aplikasi. Kegiatan ini sangat membantu untuk belajar bagaimana sebuah objek tersebut akan terlihat nyata.

Tujuan dari model, adalah suatu pembuatan model yang ditujukan untuk apa dan diperuntukan oleh siapa serta modelnya itu harus seperti apa. Dalam pembuatan suatu model, baik secara 2Ddan 3D pasti memiliki tujuannya.

Tingkat kerumitan, adalah tingkatan gambar itu dibentu. Apakah rumit, jika memang benar - benar seperti model nyatanya atau mudah, jika hanya diimplementasikan dalam bentuk saja dan tidak terlalu detail.

Perhitungan biaya, dimana cost yang diperlukan untuk membuat suatu model. Hal tersebut sesuai dengan kerumitan pembuatan desainnya itu sendiri, apakah harus seperti pada nyatanya atau hanya dalam bentuk yang tidak detailnya saja.

Kesesuaian dan kenyamanan, adalah apakah model yang dibuat sudah sesuai. Paling tidak, model yang dibuat harus semaksimal mungkin sesuai dengan nyatanya, agar orang yang melihatnya menilai bahwa gambar tersebut seperti foto yang bergerak.

Kemudahan memanipulasi objek, yaitu bagaimana cara mengubah dan memodifikasi objek tersebut agar orang yang mengembangkan suatu karakter ataupun objek tertentu dengan mudah.

Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.

Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan desain model 2D sendiri menggunakan adobe photoshop, model capturing application, gimpp, dan aplikasi lainnya yang berhubungan dengan gambar, baik itu dua dimensi yang statis maupun yang dinamis. Sedangkan pada pembuatan 3D modelling menggunakan 3D Max, autocad, Archicad (untuk applikasi 3D modelling arsitektur), Blender, dan lain sebagainya.

Untuk 3D modelling, dimana pasti membutuhkan gambar yang spesifik atau detail dan tepat sesuai pada kenyataanya. Akan tetapi, semua itu memberikan kelemahan tersendiri di 3D modelling tersebut, sehingga spesifikasi hardware komputer yang dibutuhkan harus lebih tinggi dibandingkan dalam penggunaan komputer yang seperti biasanya. Selanjutnya, bagaimana kita sebagai pemakai dapat mengoptimalkan komputer kita jika komputer yang digunakan sudah menggunakan spesifikasi komputer yang standar?
Jawabannya adalah untuk dari grafis sendiri terletak pada penggunaan VGA (Video Graphic Adapter) dan kapasitas RAM yang digunakan harus lebih dari 1GB.
Dari segi penggunaan prosesor tidak terlalu berpengaruh, akan tetapi akan berpengaruh jika 3D Modelling tersebut dibuat secara dinamis, atau bergerak.

Berikut ini adalah contoh 2D modelling dan 3D modelling.


3D Modelling